Sejumlah komponen dalam pendidikan merupakan sebuah sistem, yang
tentunya
saling berpengaruh antar komponen yang satu dengan yang lain. Karena
antar
komponen tersebut saling berpengaruh, sehingga antar komponen tersebut
memiliki
hubungan antar yang satu dengan yang lain. Komponen-komponen yang baik,
menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik, tetapi komponen yang baik
saja
belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal manakala
komponen
tersebut tidak berhubungan secara fungsional dengan komponen yang lain.
Komponen-komponen tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
PESERTA DIDIK
Peserta didik berstatus sebagai subyek didik.
Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa
pandang usia) adalah subyek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui
keberadaanya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin
mengembangkan diri secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup
yang ia jumpai sepanjang hidupnya. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. dasar hakiki diperlukannya
pendidikan bagi peserta didik adalah karena manusia adalah makhluk susila yang
dapat dibina dan diarahkan untuk mencapai derajat kesusilaan.
PENDIDIK
Pendidik adalah orang yang dengan sengaja memengaruhi
orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Dengan kata
lain, pendidik adalah orang yang lebih dewasa yang mampu membawa peserta didik
ke arah kedewasaan. Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Secara akademis, pendidik adalah tenaga kependidikan,
yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sebagai pendidik, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Jadi, pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada pendidikan tinggi. Artinya, pendidik
harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
ALAT PENDIDIKAN
Alat pendidikan adalah hal-hal yang tidak saja membuat
kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi juga
mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi yang membantu pencapaian tujuan
pendidikan. Abu Ahmadi membedakan alat pendidikan dalam beberapa
kategori:
a) Alat Pendidikan Positif dan Negatif; Alat pendidikan positif dimaksudkan sebagai alat yang ditujukan agar anak
mengerjakan sesuatu yang baik. Misalnya, pujian. Alat pendidikan negatif
dimaksudkan agar anak tidak mengerjakan sesuatu yang buruk. Misalnya larangan
atau hukuman. b)
Alat Pendidikan Preventif dan Korektif; Alat pendidikan preventif adalah alat untuk mencegah anak mengerjakan
sesuatu yang tidak baik. Misalnya peringatan/larangan. Alat pendidikan korektif
adalah alat untuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang telah dilakukan
peserta didik. Misalnya hukuman. c)
Alat Pendidikan Yang Menyenangkan Dan Tidak
Menyenangkan; Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat yang digunakan agar peserta
didik menjadi senang. Misalnya dengan hadiah. Alat pendidikan yang tidak
menyenangkan dimaksudkan sebagai alat yang dapat membuat peserta didik merasa
tidak senang. Misalnya dengan hukuman.
MATERI PENDIDIKAN
Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah
diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan.
Materi ini meliputi materi inti maupun materi muatan lokal. Materi init
bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa.
Sedangkan muatan lokal, misinya adalah mengembangkan keunikan kekayaan budaya
seni dengan kondisi lingkungan.
Interaksi Edukatif Antara Peserta Didik dan
Pendidik
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi
timbal balik antara peserta didik dan pendidik yang terarah kepada tujuan
pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses
berkomunikasi intensif dengan memanipulasikan isi, metode serta alat-alat
pendidikan.
LINGKUNGAN
Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang
melingkupi terjadinya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi
lingkungan, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dasar pendidikannya diberikan oleh keluarga dan sekolah. sedangkan
masyarakat melanjutkan pendidikan dalam lingkup yang lebih luas, termasuk di
dalamnya pemahaman terhadap etika dan norma masyarakat tempat peserta didik
bergaul dan berinteraksi.
No comments:
Post a Comment